Rabu, 27 Januari 2016

FAJAR TERHALANG KABUT

Fajrul Hanif laksana fajar menyembul dari kaki horizon disambut nyanyian burung - burung yang rindu akan kelembutan cahaya pagi.
Laki - laki, perempuan, tua dan muda bagai terperangkap oleh pesona yang memancar dari kesederhanaan dan keshalehan pemuda itu.
Senyumnya yang khas menggambarkan rekahan kembang harapan dan pada kelopaknya melimpah madu penawar hati.

 Dinul Haq adalah seorang lelaki pengembara yang telah letih menanti kebangkitan agama, kini kembali bersemangat ketika suatu hari ia berkenalan dengan pemuda bernama Fajrul Hanif itu. Pelita harapan yang mulai redup dan menyala lunglai dalam hati pengembara ini tiba - tiba menyeruakkan api gairah ketika Fajrul Hanif meneteskan minyak wangi dari kelopak senyumnya yang menawan. Cinta lantas menyala menghangati asa juangnya setelah sekian lama ia kecewa dengan ketaatan palsu dan kemunafikan yang bersembunyi di balik cadar kecerdasan manusia.

Cinta adalah karunia yang turun mengisi jiwa dengan daya tarik misterius. Harapan dan kecemasan adalah sepasang tangan para pecinta yang menadah impian hari esok. Sepasang tangan inilah yang tengah diulurkan Dinul Haq menyambut harapan yang mengembang dari senyuman Fajrul Hanif.

Tuhan telah menghiasi wajah cinta dengan dandanan beragam dan sekaligus menghiasi pelupuk mata dengan kabut tipis. Dengan mata bersaput kabut , manusia lantas membuat bangunan sekte di atas debu bumi lalu mereka bersaing berebut supremasi dan saling mengklaim bahwa kebenaran hanyalah milik sekte mereka. Dengan demikian " tuhan " menjadi sebuah benda unik yang diperebutkan oleh berbagai kelompok dan kelompok yang menang dari persaingan ini akan menaruh " tuhan " pada sebuah ruang khusus yang tidak boleh disentuh kelompok lain.

Diantara kelompok - kelompok yang selalu bersaing memperebutkan " tuhan " Dinul Haq bagai sebatangkara karena tidak berafiliasi pada kelompok manapun. Menurutnya , kebenaran dan kebaikan yang dilembagakan ibarat pelita yang ditutup dalam tabung kedap udara. Meskipun minyaknya berlimpah , tetapi apinya akan padam dan tidak memberi manfaat kecuali sepercik api yang memantul sia - sia pada dinding tabung .

Dinul Haq adalah murid kesunyian yang mempelajari kitab suci yang ditulis oleh Tuhan tanpa tinta dan kertas. Karena itu, ia memahami bahwa membatasi pengertian akan firman - Nya atas dasar nafsu keinsanan berarti membatasi ilmu-Nya, sedang Dia telah menjamin kemurnian dan ketinggian agama yang diturunkan-Nya yang dengan sendirinya, Dia sendiri yang memiliki otoritas terhadap makna firman-Nya. Dia mempersilahkan semua anak manusia, entah dengan prasangka baik ataupun prasangka buruk, untuk menguji dan membuktikan kemurnian dan ketinggian agama-Nya. Dengan jalan itulah manusia akan bisa sampai pada puncak kesucian tauhid. Dan Tuhan tidak menerima apapun dari manusia kecuali hasil perangnya. Perang melawan kebodohan ataupun kepintaran.

Tuhan telah menakdirkan Dinul Haq bertemu dan berkenalan dengan Fajrul Hanif disaat fajar cemelang baru saja memancar dari kesederhanaan dan keshalehan pemuda itu. Namun segugus kabut yang diarak pikiran manusia berpalun menghalangi fajar yang baru saja menyingsing sebelum seluruh semesta menyambut sinarnya. Lingkaran kabut yang berlapis-lapis meyakinkan Fajrul Hanif bahwa cahaya yang diturunkan Tuhan kepada manusia tidak boleh melintasi kabut itu. Barangsiapa yang berani mematangkan sinar di puncak semesta dianggap seorang pendosa.

Nun di seberang kabut, di tengah cakrawala yang lebih luas, dimana cahaya tak terhalang, Dinul Haq menanti saudara yang dikasihinya dengan cemas bercampur harapan semoga sang fajar segera bangkit menyingkap tirai yang ditenun dari kabut khayalan manusia.

Selasa, 26 Januari 2016

LINGKUNGAN

Sebagaimana benih dari pohon..., sekedar mengandalkan benih dari varietas unggul tidaklah cukup untuk menjadikan pohon tumbuh subur dan kuat. Tetapi dibutuhkan lingkungan pertumbuhan yang benar - benar mengandung unsur hara yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan pohon tersebut.
Juga tentu saja yang sangat penting adalah bahwa dalam pertumbuhan pohon tersebut , dia tidak terhalang mendpatkan cahaya matahari.
Demikianlah anak manusia. Mereka butuh kelahiran dari dari gen yang baik dan mendapatkan asupan gizi yang cukup serta limpahan cahaya kebajikan sejak dini

Minggu, 24 Januari 2016

KEPEDULIAN

Orang yg peduli padamu bknlah orang yg menyapamu setiap saat , melainkan mrk yg snantiasa menjaga kutulusan hatinya padamu dan tdk membiarkanmu melakukan hal2 yg salah demi dirinya

Rabu, 20 Januari 2016

HUJAN

Langit masih saja mencurahkan hujan di atas dada bumi. Sementara itu , dengan tubuh yang mulai menggigil , kutetap berdiri membiarkan hujan mengguyur seluruh badanku.
Teringat saat masa kanak - kanak , ketika pulang sekolah dengan berjalan kaki bersama teman-teman waktu itu __ kami selalu berhujan - hujan manakala hujan turun.
Itu semacam prosesi penyatuan dengan alam, yang tentu saja , tidak adanya kendaraan beratap besi juga menjadi alasan.
Sementara itu , menunggu hujan reda tentu tidak bisa kami lakukan. Disamping karena langit tak memberitahu kami kapan hujan akan reda, juga krn kami memang tidak bisa menunggu karena jarak sekolah dengan rumah jauh dan kami harus menempuhnya dengan jalan kaki.
Di bawah hujan yang sama ___ tapi tentu pada waktu dan situasi yang berbeda , kini aku mengenang masa-masa itu. Ada haru yang menyelinap di hati tetapi rindu dan bahagia juga terasa.
Rindu karena masa-masa itu penuh kedamaian, keceriaan dan harmoni alam begitu menyejukkan.
Bahagia karena kini kusadari bahwa pada masa - masa itu, setiap kali hujan mengguyur tubuh kami , sesungguhnya alam tengah melakukan prosesi penyucian atas jiwa kami yang kini...disaat dunia yang renta semakin mempercantik dandanannya, jiwa kami perlu lebih kuat untuk melawan godaannya.

Senin, 11 Januari 2016

KERINGAT

Bukan berapa banyak keringat yang telah mengalir dari tubuhmu untuk beramal..., melainkan seberapa bening ia mengalir dari ketulusan hatimu...

Selasa, 05 Januari 2016

SASTRA

Hakekat sastra bukanlah seni merangkai kata , tetapi ia adalah pernyataan keindahan yang ditangkap oleh jiwa yang indah

Senin, 04 Januari 2016

NASEHAT UNTUK PARA GADIS

Wanita adalah harapan warna putih yang apabila ternoda setitik saja noktah hitam, maka akan terlihat sangat jelas.
Bagi para gadis..., jika kalian sepakat bahwa pernikahan itu adalah untuk menyempurnakan kebahagiaan , maka aku nasihatkan untuk menghindari menikah dengan pria yang tidak punya air mata. Tetapi waspadailah laki - laki yang pandai menangis.

Jumat, 01 Januari 2016

TIKAR PANDAN LUSUH

Biarkan kurajut mimpi - mimpiku di sini , di atas hamparan tikar pandan lusuh.
Biarkan jiwaku tenggelam dalam keasyikan sunyi.
Biarkan langit terbakar gairah rinduku
Biarkan ku tetap asing dari semuanya
Biarkan cinta menguburku