Jumat, 25 Maret 2016

DUA BUDAKKU ADALAH TUANMU

Suatu waktu seorang raja berparade keliling wilayah kerajaannya dengan dikawal balatentaranya. Seluruh warga kerajaan berdatangan menonton dan memberi hormat kepada sang raja, kecuali seorang tua sederhana yang berdiri agak jauh dari kerumunan orang dan tampak tidak tertarik dengan parade itu.
Pandangan sang raja tertuju pada orang tua itu dan segera menghentikan paradenya dan memerintahkan pengawalnya memanggil orang tua itu menghadap padanya. Sang raja menuntut penjelasan kenapa orang tua itu tidak menghormat ketika ia lewat.
Orang tua itu menjawab, "Biarlah mereka semua menghormatimu karena mereka menginginkan apa yang ada padamu berupa harta, kedudukan dan kekuasaan. Puji syukur pada Tuhan semua itu tidak berarti bagiku. Lagipula, apakah aku pantas menghormat padamu sedang dua budakku adalah tuan bagimu ? "
Semua orang ternganga mendengar ucapan orang tua itu dan segera terbayang di benak semua orang kedahsyatan hukuman yang akan ditimpakan sang raja pada orang tua itu. Sang raja dengan mata membelalak dan wajah memerah saga penuh amarah membentak, "Apa maksudmu ? "
Orang tua itu balas menatap sang raja dan dengan tenang ia menjawab,
"Amarah dan ketamakan adalah dua budakku. Dan keduanya adalah tuan bagimu "
Sang raja diam dan menyadari kebenaran ucapan orang tua itu. Diapun balik menghormat pada orang tua tersebut.