Rabu, 10 Februari 2021

SENJATA GELAP TARGET KHUSUS

Dalam percaturan politik dunia, dalam dunia intelejen, selain berbagai strategi diterapkan, juga senjata2 yang tidak bisa atau sulit terlacak digunakan.
Berikut senjata2 gelap dan sangat berbahaya yang biasa digunakan untuk menghabisi target dengan sangat rapi:

Polonium-210
Polonium-210 adalah unsur yang ditemukan pada tahun 1898 oleh ilmuwan Marie & Pierre Curie. Racun yang sangat berbahaya ini telah digunakan menghabisi nyawa pemimpin Palestina Yasser Arafat pada tahun 2004 dan diduga kuat intelejen Israil berada dibalik pembunuhan tersebut.
Polonium-210 juga telah merenggut nyawa Alexander Litvinenko pada tahun 2006, mantan agen Rusia yang membelot ke Inggris. Diduga kuat, rezim Moskow yang berada dibalik pembunuhan Litvinenko.
Polonium-210 ketika luruh akan melepaskan partikel alfa yang sangat berbahaya bagi tubuh. Zat tersebut akan masuk dalam aliran darah, limfa, ginjal, liver serta sumsum tulang belakang. Akibatnya tubuh seumpama terkena kanker stadiun akhir diikuti rasa mual dan sakit kepala ekstreem. Korban akan mengalami muntah, diare, kerontokan rambut dan tinggal menunggu kematian dengan rentang waktu beragam. Bisa dalam hitungan hari atau pekan.

Sarin
Ibnu al-Khattab, pemimpin pemberontak Chechnya tewas diracun sarin pada tahun 2002. Perlawanan pria bernama asli Samir Shaleh Abdullah al-Suwailem ini terhadap rezim Moskow mengantarnya pada pembunuhan dengan zat beracun.
Sarin adalah zat yang dibuat di Jerman pada tahun 1938 sebgai pestisida namun lebih mematikan dari pestisida biasa. Zat ini sangat ampuh membunuh apabila dicampurkan dalam makanan, minuman atau disemprotkan ke udara.
Sarin sulit dikenali sebagai zat yang berbahaya karena berbentuk cairan bening tanpa warna tanpa bau dan tidak ada rasa. Bila terkena Sarin dalam beberapa detik akan mengalami sakit mata, diare, lemas, muntah dan detak jantung tidak teratur. Dalam dosis yang lebih besar, baik dalam bentuk cair ataupun gas, efeknya akan lebih dahsyat berupa kelumpuhan, kejang-kejang dan tidak bisa bernafas.

Arsenik
Arsenik adalah zat beracun yang antara lain telah melenyapkan nyawa aktivis HAM Munir Said Thalib pada tahun 2004. Diduga kuat Badan Intelejen Negara terlibat dalam konspirasi pembunuhan Pendiri LSM Kontras ini.
Arsenik adalah unsur kimia semilogam yang berbentuk bubuk putih tanpa bau tanpa rasa. Orang bisa terpapar baik melalui makanan, minuman maupun udara. 1 - 2 jam setelah terpapar, orang akan mengalami kelumpuhan parah yang diiringi perilaku mengigau atau seperti tidak waras. Gejala lainnya bisa terjadi gangguan pencernaan, mual/muntah, sakit kepala dan diare.
Arsenik menyerang dan merusak sistem pencernaan dengan hebat sehingga terjadi kekacauan pada bagian dalam tubuh.

Botolinum Toxin (Botox)
Botox menyebabkan botulisme, sebuah kondisi fatal jika tidak segera ditangani. Ini kondisi yang melibatkan kelumpuhan otot yang mengarah pada kelumpuhan sistem pernafasan yang berujung pada kematian. Bakteri masuk dalam tubuh melalui luka terbuka, makanan atau minuman yang terkontaminasi. Sekedar informasi, toxin botulinum adalah zat yang sama yang digunakan untuk suntikan botox.

Dimethylmercury
Zat yang satu ini termasuk pembunuh lambat. Tetapi justru inilah yang membuat zat ini lebih berbahaya. Penyerapan dosis 0,1 ml saja terbukti berakibat fatal. Namun gejala keracunan baru mulai muncul setelah beberapa bulan dan setelah diketahui pun, sudah terlambat untuk ditangani.

*(Digali dari berbagai sumber)