JANGGUT DAN BULU DAGU
Dua orang pengembara bertemu di sebuah persimpangan jalan dan mereka langsung berpelukan walaupun mereka belum pernah bertemu dan berkenalan sebelumnya. Mereka yakin bahwa mereka bersaudara karena keduanya sama-sama berjanggut, meskipun model janggut keduanya berbeda.Pria yang tadi datang dari arah timur memiliki janggut panjang menjela-jela hingga dada, tetapi tumbuh ranggas dan jarang. Bahkan dengan mata telanjang jumlah helaiannya bisa dihitung jari. Di atas bibirnya kelihatan bekas cukuran kumis yang berwarna keabu-abuan.
Adapun pria yang tadi datang dari arah barat, memiliki janggut yang agak pendek tetapi lebat dan berwarna hitam mengkilap. Di atas bibirnya bertengger kumis klimis yang ditata rapi menyusuri tepian bibir atas dan ujung-ujungnya dipotong tepat pada sudut bibir laksana penadah kata agar setiap ucapan dari bibir tidak gampang tercecer dan terumbar sia-sia.