Seorang pria pembuat dadih (semacam yogurt) datang kepada Syeikh Bahai dan mengeluhkan pekerjaannya yang gulung tikar. Pria itu meminta diajarkan ilmu Asma' A'dzam agar keadaannya membaik.
Alih alih mengajarkan ilmu Asma' A'dzam, Syeikh Bahai malah anjurkan pria itu bekerja dengan berjualan bubur.
Pria itu mengikuti saran Syeikh. Ia kemudian berjualan bubur.
Lama-lama dagangannya semakin laris. Usahanya berkembang dan akhirnya mengambil karyawan. Selang beberapa bulan kemudian, karyawannya keluar dan membuka warung bubur sendiri di pangkal jalan. Akibatnya warung si pria itu pun lama-kelamaan semakin sepi.
Akhirnya pria itu datang lagi kepada Syeikh Bahai. Ia mengeluh dan kembali meminta diajarkan Asma' A'dzam. Syeikh menjawab, "Rahasia membuat bubur saja tidak mampu kau jaga. Bagaimana kamu akan menjaga rahasia agung wirid Asma' A'dzam ?
Urusi saja dadihmu dan jangan berpikir yang macam-macam".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar