Walasuji adalah anyaman Bambu yang lungsi pakan dianyam diagonal dan memunculkan motif segi empat belah ketupat yang merupakan simbol 4 Unsur elemen penciptaan Yaitu : tanah, air, udara dan api. Selain itu merupakan lambang arah angin dan serta nilai2 kemanusiaan berupa Intelektualitas (Acca), Keberanian (warani), Kejujuran (lempu') dan kekayaan (asugireng).
Wala Suji sendiri berasal dari dua penggalan kata yakni Wala = pagar atau pembatas, dan Suji yang berarti Putri suci. Jadi makna Walasuji adalah Pembatas ruang bagi putri suci yang lebih jauh mengandung makna batasan ruang para bangsawan atau orang2 yang dihormati.
Walasuji biasanya dibuat sebagai dinding atau pembatas pada aula ( Baruga/balairung) , pelaminan dan kotak seserahan (Erang-Erang), yang dibawa serta saat mengantar pengantin dan dalamnya diisi 7 jenis buah - buahan dan kadang ditambah seekor ayam jantan.
Isi Walasuji ini dalam tradisi Bugis mengandung pesan yang sakral, berupa pengakuan dengan simbol. Karenanya, tidak boleh diisi sembarang karena setiap isi adalah kalimat dan juru bicara pihak laki2 pada keluarga calon istrinya.
Isi walasuji berupa buah2an sbb:
1. Panasa (Nangka).
2. Loka (Pisang).
3. Panreng (Nenas).
4. Tebbu (Tebuh).
5. Kaluku (Kelapa).
6. Sala' (Salak).
7. Buah Ta' (Lontar).
Maknah Dalam Bahasa Bugis : Mamminasa Wa'Lokka Matunrung Pada Cenninna Tebbue Nennia Lunra'na Kalue, Benengngengngi Baja Sangngadie Engka Tassalanna Botting Uruanewe Ri Lawai Nasaba Kawa-Lawa Pappoji Na Engka Tang padatanna Batanna Bua Ta' Angkenna Tiwi Botting Uruanewe.
SOMPA dan PANGOLO SOMPA
Dahulu kala sompa = sunrang/sunreng (Mahar) di berikan menurut derajat-derajat sosial gadis yang dipinang itu diperhitungkan dengan sangat teliti, karena sangat menyangkut tentang derajat sosial keluarganya. Garis besar dari keadaan itu diikuti juga sampai saat ini, walaupun tidak diperhitungkan seteliti dahulu
kala. Adapun tingkat-tingkat sunrang/Sunreng (Sompa).
A. Makassar/Gowa.
(patroon orang Makssar). Sunrang tertinggi yang berlaku bagi anak ti'no adalah 80 reala, di bawah itu berlaku bagi anak karaeng adalah 40, 44, dan 28 real sesuai tingkat derajatnya, untuk tu baji' adalah 20 atau 16 real sedangkan untuk tu samara' adalah 14 real.
B. Luwu.
Terdapat tingkat Sunreng/Sompa sebagai berikut :
1. Sompa To Selli hanya pernah terjadi bagi pengantin To Manurung, jumlah maharnya 100 kati emas atau 8000 real.
2. Sompa To Le'ba, di berikan kepada pengantin perempuan anak raja penuh dari Datu Luwu, jumlah maharnya 50 kati emas atau 4000 real.
3. Sompa To Luwu, di berikan kepada anak bangsawan luwu dengan jumlah mahar 10 kati emas di tambah 10 Tai' atau 880 real.
4. Sompa Ujung Aju, di berikan kepada anak-anak bangsawan dengan penyederhanaan dengan perhitungan bulat 880 real.
Sejak tahun 1875, bagi bangsawan dan to deceng, sunrang itu tidak lebih dari 3 kati emas atau 264 real, selanjutnya di biasakan sampai sekarang sunrang itu sebesar 88 real saja, bagi bukan bangsawan hanya 44, 22, atau 20 real.
C. Tellum Poccoe. (Bone, Soppeng, dan Wajo)
1. Sompa Bocco, di berikan kepada putri raja yang memegang kekuasaan kerajaan, jumlah sunrang/Sompa adalah 14 kati doi lama, nilai 1 kati doi lama adalah 88 real + 8 oang + 8 doi' bersamaan itu di serahkan pula seekor kerbau dan seorang ata (budak), kecuali wajo budak di tiadakan.
2. Sompa ana' Bocco, di berikan kepada putri raja atau anak bangsawan tinggi jumlah maharnya adalah 7 kati doi lama.
3. Sompa Kati, di berikan kepada putri raja bawahan/palili, dengan jumlah mahar sebesar 1 kati doi lama setara 88 real + 8 oang + 8 doi dan seorang ata/budak.
4. Sompa Ana' Mattola, di berikan kepada Putri Mattola dengan jumlah 3 kati doi lama.
5. Sompa Rajeng, di berikan kepada putri Rajeng dengan jumlah 2 kati doi lama 176 real.
6. Sompa Cera' Sawi, di berikan kepada anak Cera' Sawi dengan jumlah 1 kati doi lama atau 88 real.
7. Sompa To Deceng, di berikan kepada anak to deceng sebesar 1/2 kati atau 44 real.
8. Sompa To Maradeka, di berikan kepada anak To Maradeka sebesar 1/4 kati doi lama atau 22 real.
1 kati=600 gram jadi 100 kati=6.000 gram, harga emas sekarang sekitar Rp 636.679/gram jadi total Rp 3,82 Milyar Dan 80 Real setara 1 kati Emas,
Demikianlah pembahasan tentang tingkatan Sompa (mahar) di sulawesi selatan, dan itu belum termasuk Uang Panai' karena Sompa dan uang Panai berbeda dan perhitungannya pun juga berbeda.
~"PANGOLO SOMPA"~
Dalam upacara pernikahan adat bugis di kenal dengan adanya sebuah Sompa atau Pangolo Sompa, napemaliang to matoae riolo narekko menrekki mappabotting na de'na di tiwi pangolo sompae yang di mana Pangolo Sompa ini berfungsi sebagai penyampai/pengganti bicara mempelai pria kepada mertuanya, Isi Pangolo Sompa terdiri dari 6 macam benda yaitu :
1. Penne tana. = Piring tanah
2. Berre/Werre = Beras
3. Kana-kana silaibineng = Boneka kecil sepasang
4. Bunga Parenreng = Bunga Parenreng
5. Jarum
6. Aju Cenning = Kayu manis
Fungsi/makna dari penne tana yaitu sebagai simbol harta yang di bawa oleh si pria jadi jikalau mertua dari mempelai pria berkata "aga muatu mu engka...? tettana si cippemu to Magi na iko melo maddacco-dacco mangatoro na warang parang mu pole-polei. Jadi di sini minimal tanah sepotong/si cippe dari mempelai pria tadi adalah piring tanah itu jadi berhaklah sang pria untuk mengatur kehidupan rumah tangganya sendiri. Kemudian berre/werre merupakan pappanre manu-manu parakuseng na magala moni manu parakuseng na tabbukka okina to mabbedda'e jadi Berre/werre pangolo sompae merupakan cenning rara. Kemudian selanjutnya naiya bunga parenrengnge mamminasani botting uruanewe renreng ana uruane na makkunrai na maciru atinna pada jarungnge na macenning pada aju cenningnge.